Manfaat
komputer dalam bidang pendidikan
Perkembangan
IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber belajar dan media
pembelajaran. Media komputer dimanfaatkan dalam pembelajaran karena memberikan
keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lainnya yaitu
kemampuan komputer untuk berinteraksi secara individu dengan mahasiswa.
Model pembelajaran yang diterapkan dalam
pembelajaran berbantuan komputer secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi empat model, yaitu : 1) tutorial, 2) drill
and practice, 3) simulation, dan
4) problem-solving.
Dalam model 1 dan 2, komputer berperan sebagai
pengajar, sedangkan model 3 dan 4, untuk mengembangkan penggunaan
kemampuan memecahkan masalah melalui pendekatan discovery atau exploratory.
Komputer
sebagai Media Pembelajaran
Aplikasi
komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar
secara individual (individual learning). Pemakai
komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi.
Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert)
saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh
pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi
pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa
lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan
medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan
yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang
segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh
Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh
disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat
mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh
IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi
sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan
Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu
menyelenggarakan perkuliahan online.
A. Kelebihan Komputer
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan
juga kelemahan yang ada pada medium komputer. Aplikasi komputer sebagai alat
bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan
mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami
pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses
belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas
belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan
keleluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih
urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan Keuntungan lain dari penggunaan
komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan
penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk
ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah
sains dan teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan
dan peralatan untuk melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita Rosita,
2002:11-12)
B. Kekurangan Komputer
Selanjutnya
Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah
kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa
kelemahan. Kelemahan pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan
program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.
Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan
manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk
menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan.
Masalah lainnya
adalah compatability dan incompability antara hardware dan software. Penggunaan
sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi
yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan
pada komputer yang spesifikasinya tidak sama. Disamping kedua hal di atas,
merancang dan memproduksi program pembelajaran yang berbasis komputer (computer
based instruction) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi
program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan
juga keahlian khusus.
Penggunaan
Jaringan Komputer untuk Pembelajaran
Teknologi
jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan
komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan
diciptakannya sebuah alat bernama modem.
Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan
komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang
mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen
dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi
belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan
jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga
untuk menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam
sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat
elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam
sistem pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial,
dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih
singkat dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh
informasi.
E-LEARNING
Istilah e-Learning atau eLearning mengandung
pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang
definisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Beberapa definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak
misalnya dari
Darin
E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
eLearning
merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan
komputer lain.
LearnFrame.Com
dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
eLearning
adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Menurut Onno W Purbo:
istilah e-learning dapat didefinisikan
sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan
dalam bentuk sekolah maya.
Namun, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat
sebuah tranformasi proses belajar mengajar yang ada di kampus ke dalam bentuk
digital yang dijembatani oleh teknologi Internet.
Inti dari e-learning
sebenarnya adalah cara belajar secara virtual – melalui akses internet dan
media elektronik yaitu komputer – interaktif dan mandiri. Dalam tekonologi
e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa didapatkan di dalam kelas
dilakukan secara live namun virtual, artinya pada saat yang sama seorang dosen
mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat, sedangkan para
mahasiswa mengikuti kuliah tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda.
Dalam hal ini secara langsung dosen dan mahasiswa tidak saling berkomunikasi
namun secara tidak langsung mereka saling berinteraksi pada waktu yang sama.
Komponen yang membentuk e-Learning adalah:
1.
Infrastruktur e-Learning:
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan
komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan
teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui
teleconference.
2.
Sistem dan Aplikasi e-Learning:
Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum
diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang
berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak
tersebut sering disebut dengan Learning Management System
(LMS). LMS banyak yang opensource
sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah
dan universitas kita.
3.
Konten e-Learning:
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management
System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat
dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak
dengan membuat banyak kompetisi
pembuatan multimedia pembelajaran.
Metode penyampaian e-learning
Metode penyampaian
bahan ajar di e-Learning ada dua:
1.
Synchrounous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama
meskipun secara tempat berbeda. peran
teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas Ujung Aspal
mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Stanford
University. Nah ini disebut dengan Synchronous
e-Learning. Yang pasti perlu
bandwidth besar dan biaya mahal. Jujur saja Indonesia belum siap di level ini,
dalam sudut pandang kebutuhan maupun tingginya biaya. Tapi ada yang main hajar
saja (tanpa study yang matang) mengimplementasikan synchronous e-Learning ini.
Hasilnya peralatan teleconference yang sudah terlanjur dibeli mahal hanya
digunakan untuk coffee morning, itupun 6 bulan sekali
2.
Asynchronous e-Learning:
Guru
dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan
tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem
(aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik
berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24
jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar
dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan
ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.
Isu dan masalah dalam dunia pendidikan
Pengertian
Teknologi
Pendidikan diabad ke dua puluh meliputi lentera
pertama proyektor slide kemudian radio dan kemudian
gambar hidup. Sedangkan abad 19 ke bawah sampai lima belas teknologi lebih
diartikan papan tulis dan buku. Jadi Teknologi Pendidikan adalah
segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan.
Lebih detail dapat di uraikan bahwa :
1. Teknologi Pendidikan lebih
dari perangkat keras.
2. Teknologi dapat juga
terdiri segala teknik atau metode yangdapat dipercaya
untuk melibatkan pelajaran; strategi belajarkognitif dan
keterampilan berfikir kritis.
3. Belajar teknologi dapat dilingkungan
manapun yang melibatkansiswa belajar secara aktif, konstruktif, autentik dan
kooperatif serta bertujuan.
Permasalahan teknologi computer dalam
dunia pendidikan
· Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung
gagal.
· karena adanya kebebasan akses
internet dapat
terjadi penyalahgunaan fasilitas
internet sebagai sarana untuk kriminalitas atau asusila oleh para pelajar atau mahasiswa.
Memasyarakatkan komputer di dunia pendidikan
Beberapa
langkah yang dapat ditempuh untuk memasyarakatkan komputer adalah sebagai
berikut:
1. Tahap
awal adalah memahami pengoperasian komputer.
2. Pada
tahap kedua ini ditanamkan keuntungan‑keuntungan yang bisa diperoleh dengan
adanya alat bantu komputer.
3.
Khususnya untuk pelajar‑pelajar tingkat sekolah dasar atau menengah. Pemahaman
pelajaran dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
4. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan kemampuan siswa
untuk bekerja dan menganalisa masalah menggunakan komputer.
5. Jika
prasarana fisik memungkinkan, pada tahapan ini diketengahkan konsep
bermasyarakat menggunakan komputer.
6. Pada
tahap akhir, kemampuan untuk membuat sendiri program‑program yang dibutuhkan
dapat dikembangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar