E-Government
Berbeda dengan definisi e-Commerce maupun e-Business yang cenderung universal, e-Government sering digambarkan atau dideskripsikan secara cukup beragam oleh masing-masing individu atau komunitas. Hal ini disebabkan karena berbagai hal:
- Walaupun sebagai sebuah konsep e-Government memiliki prinsip-prinsip dasar yang universal, namun karena setiap negara memiliki skenario implementasi atau penerapannya yang berbeda, maka definisi dari ruang lingkup e-Government-pun menjadi beraneka ragam.
- Spektrum implementasi aplikasi e-Government sangatlah lebar mengingat sedemikian banyaknya tugas dan tanggung jawab pemerintah sebuah negara yang berfungsi untuk mengatur masyarakatnya melalui berbagai jenis interaksi dan transaksi.
- Pengertian dan penerapan e-Government di sebuah negara tidak dapat dipisahkan dengan kondisi internal baik secara makro maupun mikro dari negara yang bersangkutan, sehingga pemahamannya teramat sangat ditentukan oleh sejarah, budaya, pendidikan, pandangan politik, kondisi ekonomi, dari negara yang bersangkutan; dan
- Visi, misi, dan strategi pembangunan sebuah negara yang sangat unik mengakibatkan terjadinya beragam pendekatan dan skenario dalam proses pengembangan bangsa sehingga berpengaruh terhadap penyusunan prioritas pengembangan bangsa.
Masalah definisi ini merupakan hal yang penting, karena
akan menjadi bahasa seragam bagi para konseptor maupun praktisi yang
berkepentingan dalam menyusun dan mengimplementasikan e-Government di
suatu negara. Terkadang definisi yang terlampau sempit akan mengurangi atau
bahkan meniadakan berbagai peluang yang ditawarkan oleh e-Government,
sementara definisi yang terlampau luas dan mengambang akan menghilangkan nilai
(value) manfaat yang ditawarkan oleh e-Government.
1.
Definisi Lembaga dan Institusi Non-Pemerintah
Pertama-tama marilah dikaji terlebih dahulu bagaimana
lembaga-lembaga non-pemerintah memandang ruang lingkup dan domain dari e-Government.
Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan e-Government sebagai berikut: E-Government
mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua agen pemerintahaan (seperti WAN,
internet, mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan
dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang terkait dengan pemerintahan Di
sisi lain, UNDP (United Nation Development Programme) dalam suatu
kesempatan mendefinisikannya secara lebih sederhana, yaitu:
E-Government
adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT- Information and
Communicat-ion Technology) oleh pihak pemerintahan.
Sementara
itu, vendor perangkat lunak terkemuka semacam SAP memiliki definisi yang cukup
unik, yaitu:
E-Government
adalah sebuah perubahan yang global untuk mempromosikan penggunaan internet
oleh pihak pemerintah dan pihak yang terkait dengan nya.
Janet
Caldow, Direktur dari Institute for Electronic Government (IBM
Corporation) dari hasil kajiannya bersama Kennedy School of Government,
Universitas Harvard, memberikan sebuah definisi yang menarik, yaitu:
E-Government
bukanlah sebuah perubahan fundamental yang berjangka pendek pada pemerintahan
dan kepemerintahan dan hal itu kita tidak dapat menyaksikan pada permulaan era
industrialisasi.
Definisi
menarik dikemukakan pula oleh Jim Flyzik (US Department of Treasury)
ketika diwawancarai oleh Price Waterhouse Coopers, dimana yang
bersangkutan mendefinisikan:
E-Government
adalah membawa pemerintahan kedalam dunia internet, dan bekerja pada waktu
internet.
2.
Definisi Beragam Pemerintahan
Setelah melihat bagaimana lembaga-lembaga atau
institusi-institusi mendefinisikan e-Government, ada baiknya dikaji pula
bagaimana sebuah pemerintahan menggambarkannya.
Pemerintah Federal Amerika Serikat mendefinisikan e-Government,
yaitu:
E-Government
mengacu kepada penyampaian informasi dan pelayanan online pemerintahan melalui
internet atau media digital lainnya.
Nevada,
salah satu negara bagian di Amerika Serikat, mendefinisikan e-Government
sebagai:
- Pelayanan online menghilangkan hambatan tradisional untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dan bisnis dalam memakai layanan pemerintaha.
- Operasional pemerintahan untuk konstitusi internal dapat disederhanakan permintaan operasinya untuk semua agen pemerintah dan pegawainya.
Pemerintah
Selendia Baru mendefinisikan e-Government, yaitu:
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk
menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan
kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga
untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi
dalam proses dan institusi demokrasi
Italia mendefinisikan e-Government, yaitu:
Dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communicat-ion
Technology -ICT) yang moderen pada pengadministrasian kita, dapat dibandingkan
menurut kelas aksi dibawah ini:
- Desain komputerisasi untuk tambahan efisiensi operasional dengan inividu tiap departemen dan divisi.
- Pelayanan komputerisasi untuk masyarakat dan perusahaan, sering kali mengimplementasi integrasi pelayanan pada departemen dan divisi yang berbeda.
- Ketetapan akses ICT untuk pengguna akhir dari layanan informasi pemerintahan.
Ketika
mempelajari penerapan e-Government di Asia Pasifik, Clay G. Wescott
(Pejabat Senior Asian Development Bank), mencoba mendefinisikannya
sebagai berikut:
E-government adalah menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan
penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta
memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan
lebih bertanggung jawab kepada masyarakat
Manfaat
E-Government
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu masing-masing adalah:
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu masing-masing adalah:
- Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
- Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan
- Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.
Secara
jelas dua negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep e-Government,
yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah secara jelas
dan terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep
e-Governmnet bagi suatu negara, antara lain:
- Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
- Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
- Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
- Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
- Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
- Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Secara
sederhana konsep e-Government diperlihatkan pada Gambar: 1 dibawah ini.
Gambar: 1 Model E-Government
Sumber : e-Government Indonesia, diakses dari
www.goechi.com/egovernment.html/,
tanggal 19/3/2009
tanggal 19/3/2009
Dari gambar di atas terlihat bahwa konsep
e-Government dengan model e-Business yaitu: B to B (Business to
Business), B to C (Business to Customer), C to C (Custumer to
Customer), dan C to B (Customer to Business). Pengertian dari konsep
e-Government tidak terbatas pada pengertian yang telah disebutkan di atas,
karena masing-masing negara yang menerapkan konsep e-Government ini
menyesuaikannya dengan kebutuhan dan keadaan negara itu sendiri.
Kelebihan E-Government :
- selain tampilan dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang disajikan sangatlah lengkap dan up to date.
- Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang tinggi muka air.
- Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya, bisnis dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.
- Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.
- selain tampilan dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang disajikan sangatlah lengkap dan up to date.
- Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang tinggi muka air.
- Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya, bisnis dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.
- Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.
Kekurangan E-Government:
- Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan masyarakat, karena e-government dibuat untuk saling berinteraksi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang berkepentingan.
- Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan masyarakat, karena e-government dibuat untuk saling berinteraksi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang berkepentingan.
Hambatan Dalam
Pendayagunaan e-Government di Pemerintahan Daerah
E-Government telah dimanfaatkan di organisasi
swasta dan telah dapat dirasakan manfaatnya secara luas. Implementasi
e-Government sebaiknya dilakukan oleh institusi pemerintah khususnya Pemerintah
Daerah untuk mendukung perwujudan pemerintahan yang baik (good governance).
Implementasi e-Government sangat diinginkan dalam pemerintahan di
Indonesia, namun banyak tantangan maupun hambatan dalam implementasinya.
Menurut Rahardjo (2001), ada beberapa hambatan dalam
implementasi e-Government di Indonesia antara lain :
•
Kultur berbagi (sharing) belum ada. Kultur berbagi (sharing) informasi
dan mempermudah urusan belum membudaya di Indonesia.
• Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan apa saja.
• Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnya kurang memiliki SDM yang handal di bidang TI. Sedangkan SDM yang handal ini sebagian besar ada di lingkungan industri/bisnis.
• Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia belum tersebar secara merata. Terdapat di berbagai daerah masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik, kalaupun, harganya masih relatif mahal.
• Tempat akses yang terbatas. Jumlah tempat akses informasi masih sangat terbatas.
• Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan apa saja.
• Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnya kurang memiliki SDM yang handal di bidang TI. Sedangkan SDM yang handal ini sebagian besar ada di lingkungan industri/bisnis.
• Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia belum tersebar secara merata. Terdapat di berbagai daerah masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik, kalaupun, harganya masih relatif mahal.
• Tempat akses yang terbatas. Jumlah tempat akses informasi masih sangat terbatas.
5 besar pengguna internet di ASEAN dapat
dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Add caption |
Tabel : 1
Pengguna Internet Beberapa Negara di ASEAN
Pengguna Internet Beberapa Negara di ASEAN
Sumber : Diakses dari
http://www.Internetworldstats.com, 2009
Dari data tersebut di atas, dapat terlihat bahwa
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk paling besar, namun penetrasi
jumlah pengguna internet bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga berada
di peringkat paling bawah (8.90%). Tabel tersebut memperlihatkan
bahwa tingkat pengguna internet di Indonesia masih tertinggal jauh
di banding dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN
(http://www.Internetworldstats.com, 2009).
Sedangkan di Negara Eropa walaupun belum merata di semua
Negara Eropa seperti Belanda, Swedia, dan Denmark, akses internet telah
mencapai 60% dimana rata-rata akses internet rumah tangga di 15 negara Uni
Eropa sekitar 40%. Pada tahun 2002 akses internet keseluruhan di Uni
eropa telah mencapai 40,4 %. Pembangunan infrastruktur akses internet di negara
Eropa ini telah berdampak pada kesuksesan implementasi e-Government di Eropa
(Windraty, 2009. www.garutkab.go.id).
Meuthia-Ganie
Rachman (2000), bahwa good
governance mempunyai indikator-indikator sebagai berikut:
1. Penjamin situasi keterbukaan (transparancy)
2. Pertanggungjawaban publik (public accountability) dan,
3. Kontrol dalam proses ekonomi maupun politik
1. Penjamin situasi keterbukaan (transparancy)
2. Pertanggungjawaban publik (public accountability) dan,
3. Kontrol dalam proses ekonomi maupun politik
Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan issu
yang paling dikedepankan dalam pengelolaan administrasi
publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan
oleh masyarakat kepada pemerintah untuk
melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik adalah
sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat,
disamping adanya pengaruh globalisasi. Secara umum good
governance mengandung unsur utama yang terdiri dari akuntabilitas,
transparansi, keterbukaan dan aturan hukum (Karhi Nisjar 1997). Berikut
ini dikemukakan penjelasan tentang unsur- unsur tersebut.
(1) Akuntabilitas: Tanggung gugat dari pengurusan, penyelenggaraan dari governance yang dilakukan lebih jauh diartikan adalah kewajiban bagi apartur pemerintah untuk bertindak selaku penanggung jawab dan penanggung gugat atas segala tindakan dan kebijaksanan yang ditetapkan.
(2) Transparansi: yaitu dapat diketahui oleh banyak pihak mengenai perumusan kebijaksanaan dari pemerintah, organisasi, badan usaha. Dengan kata lain, segala tindakan dan kebijaksanaan pemerintah baik di pusat maupun di daerah harus selalu dilaksanakan secara terbuka diketahui oleh umum.
(3) Keterbukaan: pemberian informasi secara terbuka, terbuka terhadap kritik yang merupakan partisipasi. Keterbukaan dapat meliputi bidang politik, ekonomi dan pemerintahan.
(4) Aturan hukum: keputusan, kebijakan pemerintah, organisasi, badan usaha berdasarkan hukum jaminan kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat terhadap setiap kebijaksanaan publik yang ditempuh. Juga dalam sosial economic transactions. Conflict resolution berdasarkan hukum. Istitusi hukum yang bebas, dan kinerjanya yang terhormat (Bintoro, 2000 dalam Saiful, et.al, 2009).
Prinsip-prinsip
good and clean governance yang banyak diperbincangkan saat ini adalah:
1. Lembaga perwakilan (DPRD) yang mampu menjalankan fungsi kontrol dan penyaluran aspirasi masyarakat .
2. Sistem peradilan yang fair, mandiri dan profesional.
3. Birokrasi yang profesional, responsif dan akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat
1. Lembaga perwakilan (DPRD) yang mampu menjalankan fungsi kontrol dan penyaluran aspirasi masyarakat .
2. Sistem peradilan yang fair, mandiri dan profesional.
3. Birokrasi yang profesional, responsif dan akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat
KOMPUTER DAN
PEMERINTAHAN
Pemerintah pada dasarnya adalah pelayan masyarakat yang
selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dari waktu ke waktu.
Pemerintah di negara manapun di dunia ini, merupakan
administrator data yang besar. Data merupakan salah satu bagian yang amat
penting dalam administrasi pemerintahan. Lancarnya pelayanan amat tergantung
dari kelengkapan data.
Berbagai jenis data seperti data kependudukan,
perdagangan, kesehatan, industri, pegawai negeri, angkatan bersenjata, dll
membuat pemerintah merupakan pemakai komputer terbesar. Berbagai jenis komputer
digunakan untuk menunjang administasi pemerintahan.
APLIKASI KOMPUTER DI PEMERINTAHAN
Berikut ini adalah jenis –jenis aplikasi yang penting
yang menunjang kegiatan-kegiatan pemerintahan secara langsung baik yang
bersifat operasional maupun yang mengarah kepada terciptanya
kebijakan-kebijakan dalam masalah kenegaraan,
·
Aplikasi kepegawaian
Badan
Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) adalah badan yang mengadministrasikan
seluruh data kepegawaian. Aplikasi pengolahan datanya meliputi : kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi pegawai, penentuan masa pensiun.
·
Aplikasi di pemerintahan daerah
Aplikasi
komputer yang digunakan meliputi : bidang kependudukan (KTP), kepegawaian
tingkat daerah, pajak-pajak daerah, perumahan dan lalu lintas.
·
Surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)
Dibandingkan dengan negara-negara maju, perkembangan
aplikasi komputer dalam pemerintahan Indonesia tergolong lambat. Hal ini
disebabkan karena :
·
Biaya
·
Sistem administrasi pemerintahan masih dalam
proses pengembangan
Jadi, secara umum permasalahan yang timbul dengan adanya
komputerisasi di pemerintahan belum cukup besar untuk dipermasalahkan secara
nasional
Sedangkan di negara-negara maju, perkembagan aplikasi
komputer dalam bidang pemerintahan berlangsung dengan cepat, sehingga
komputerisasi mulai menimbulkan masalah di negara-negara tersebut.
PERKEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER DALAM BIDANG
PEMERINTAHAN DAN PERMASALAHANNYA (di Amerika Serikat)
Pengolahan
data
Besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk membeli perangkat dan peralatan komputer yang menjadi tulang
punggung pengolahan data pemerintahan
Sistem
informasi raksasa
Tingkat pertumbuhan dalam penyimpanan informasi pada badan pemerintahan
sangat tinggi begitu pula kemajuan pada bidang telekomunikasi. Hal ini
mendorong diciptakannya sistem informasi ukuran raksasa yang melibatkan banyak
basis data sekaligus.
Contoh
:
·
FEDWIRE (jaringan transfer data elektronik
yang disediakan oleh federal reserve system)
·
Sistem kartu kredit VISA
·
American Express
·
Sistem pengendalian lalu lintas udara dll...
Permasalahan
yang timbul :
·
Kerahasiaan dan kebebasan penggunaan
informasi
·
Peraturan penggunaan informasi
·
Keamanan darimsistem informasi
·
Keamanan transmisi data dengan enkripsi
·
Ketergantungan pada ‘otomasi birokrasi’
·
Jaminan dan hak penggunaan sistem informasi
·
Penyusunan kebijakan untuk mengarahkan
pengembangan selanjutnya
·
Otomasi birokrasi
·
Data yang
berlebihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar